Prolog...

Mungkin semua orang beranggapan simbol Liverpool saat ini adalah Steven Gerrard & Jamie Carragher. Hal yang ga bisa dipungkiri karena keduanya adalah 2 Liverpool sejati yang juga menjabat sebagai Kapten & wakil kapten klub. Lihatlah ketika Fernando Torres datang ke Anfield, dia mejadi mesin gol Liverpool yang dicintai fans, tapi kemudian dilupakan berganti sosok baru dari Uruguay, Luis Suarez. Sebagian orang bilang kepergian Xabi Alonso lah yang membuat Liverpool terpuruk musim lalu & sebagian lagi bilang Raul Meireles adalah pemain terbaik Liverpool musim lalu...


Belanda adalah raja tanpa mahkota. Ya, untuk ketiga kalinya Belanda gagal menjadi juara dunia setelah kalah di final. 2 kali berturut2 tahun 1974 di Jerman & 1978 di Argentina. Yang paling hangat kegagalan oleh Spanyol di Afsel setahun lalu. Belanda kala itu maju ke final setelah tampil impresif sepanjang turnamen lewat sentuhan2 Arjen Robben & kejeniusan Wesley Sneijder.


Dan diantara semua nama hebat yang selalu dipergunjingkan itu, ada 1 nama pemain yang sebenarnya patut mendapat apresiasi lebih, tapi seolah terlupakan dibalik bayang2 mereka. DIRK KUYT !!!


Flying Dutchman 



Pemain berusia 30 tahun ini adalah anak dari seorang nelayan. Hmm... Ga heran kalo melihat etos KERJA KERAS dia di lapangan selama ini seperti seorang pelaut yang tak takut akan badai demi mendapatkan hasil. Tahun 1998 dia memulai karir seniornya bersama FC Utrech di usia 18 thn. Alaminya dia adalah seorang striker, akan tetapi pelatih FC Utretch kala itu lebih senang memakai penyerang Serbia, Igor Gluščević di depan sehingga dia sering tergusur ke posisi sayap. Bahkan dia juga sering dipasang sebagai penyerang lubang di belakang 2 striker utama FC Utretch kala itu. SERBA BISA !!!

Tahun 2003 dia pindah ke Feyenoord, di sana Kuyt lebih sering bermain sebagai striker. Duetnya dengan Salomon Kalou sering disebut dengan julukan K2. Mencetak 83 gol selama 122 match membela Feyenoord menjadi prestasi paling spektakuler Kuyt yang mengantarkan masuk ke skuad timnas Belanda. TAJAM !!! Tahun 2005 dia menjabat sebagai kapten klub, musim terakhir sebelum dia hengkang ke Liverpool.

Di Liverpool dia sering berganti2 posisi, terkadang sebagai penyerang, sebagai striker tunggal, sayap kanan, bahkan sayap kiri. Selama Gerrard berhalangan hadir, Kyut adalah goliador tendangan penalti Liverpool dengan presentase keberhasilan 100%. Dia sering dijuluki "BIG GAME PLAYER", sama seperti label yang diberikan Patrice Evra kepada Park Ji Sung di United. Park Ji Sung & Dirk Kuyt memang pemain setipe yang jauh dari hingar bingar pujian di luar lapangan tetapi selalu memberikan lebih ketika di dalam lapangan. Salut !!!

 
Share
Labels: edit post
0 Responses

Posting Komentar