"Real Madrid adalah sebuah tim yang terdiri dari kumpulan pemain, sedangkan Barcelona adalah kumpulan pemain yeng membentuk sebuah tim"

Itulah kira2 sebaris kalimat yang saya tulis di twitter ketika Real Madrid dihancurkan Barcelona di Camp Nou dalam laga El Classico La Liga musim lalu. Salam 5 jari jadi sesuatu yang identik dengan fans Barca sekarang ini mengarah pada hasil pertadingan saat itu. Kalimat di atas memang terlihat serupa, tapi sesuatu yang dihasilkan akan sangat... sangat berbeda !!! Yang ingin saya bahas di sini bukan makna dari kalimat di atas, tapi seseorang yang bisa membuat Barca menjadi sebuah tim, yakni Xavi Hernandez. Agak janggal memang kalo saya belum membahas pemain yang sangat saya kagumi ini di blog ini.


Xavier Hernández i Creus lahir 25 January 1980 di Terrassa, Spain. Sejak usia 11 tahun dia telah menjadi bagian dari La Masia & masuk menjadi anggota skuad Barcelona B tahun 1997. Musim 1999–00, pelatih Barcelona saat itu, Louis van Gaal, menjadikan Xavi sebagai playmaker utama Barca menyusul cederanya playmaker asli Barca yang uniknya sekarang menjadi pelatih Barca..................... Pep Guardiola !!! Sekarang Xavi tercatat sebagai pemain dengan penampilan terbanyak di Barca dengan 560 pertandingan. Di tim Spanyol, Xavi juga sudah membuat 101 caps sejak membela Spanyol tahun 2000 lalu.
Menurut saya, Xavi adalah pemain yang bisa membuat 18 kaki pemain Barca yang ada di lapangan bersamanya bermain dengan hanya 1 visi yang dialirkan lewat kakinya. Tiki Taka Barca adalah sebuah skema permain yang sebenarnya sangat simpel. Mereka mengalirkan bola dari kaki ke kaki, mengatur ritme sambil menunggu celah untuk dijadikan peluang mencetak gol. Dan pusat dari semua bola itu ada di kaki Xavi, dia menentukan ritme permainan, menentukan kapan & kemana bola harus dialirkan.

Sepanjang musim lalu saya hampir menyaksikan semua laga Barcelona. Perbedaan terlihat jelas ketika sang maestro bemain & ketika absen. Aliran bola Barca terlihat seperti tanpa arah ketika Xavi tak merumput dengan alasan cedera maupun rotasi untuk menjaga kebugarannya. Padahal di sana masih banyak bercokol bintang2 kelas dunia lainnya. Spanyol bisa berjaya di Eropa & sepakbola Dunia belakangan ini ga bisa dipungkiri juga karena Xavi bukan? Dia membawa gaya tiki taka Barca ke dalam roh permainan tim Spanyol.

Bukan saya meremehkan kehebatan Lionel Messi, dia memang pemain yang sangat hebat !!! Tapi dia terlihat sempurna karena adanya Xavi (& Iniesta). Lihat saja ketika Messidona harus berjuang sendirian di Argentina? Contoh lain ada pada sosok Dani Alves. Begitu dominan menyusur sisi kanan Barca sepanjang musim lalu, tapi begitu melempem ketika mengenakan jersey warna kuning tim Brasil. Kenapa begitu? Coba perhatikan siapa yang selalu mengalirkan bola kepada Alves sehingga dia bisa menusuk dari sisi kanan Barca? Umpan2 daerah Xavi lah yang membentuk skema menakutkan itu !!!


Xavi Hernandez adalah pemain terbaik dunia yang sesungguhnya tapi selalu berada di bawah bayang2 pemain skillfull & eksplosif seperti Lionel Messi, Andreas Iniesta, & Cristiano Ronaldo. Kenapa demikian? Karena Xavi bermain bukan untuk dirinya sendiri, dia bermain sebagai tim. Xavi bermain tanpa banyak menunjukkan skill individu, dia lebih banyak bermain simpel & sederhana dengan passing2 pendeknya.


Dan sebagai penutup, saya akan menuliskan sebuah jargon terkenal dari legenda sepakbola dunia yang kebetulan adalah mantan legenda Barcelona, Johan Cruyff.

"Football is simple, but the hardest thing there is, is to play simple football"

Share
Labels: edit post
0 Responses

Posting Komentar