Pemain Uni Emirat Arab, Theyab Awana, terancam hukuman akibat melakukan tendangan penalti dengan tumit saat membawa timnya unggul 6-2 dari Lebanon. hari Minggu lalu Hal itu dianggap sebagai bentuk penghinaan terhadap tim lawan.

 

Tunggu dulu... Saya kurang sependapat jika dbilang itu adalah bentuk penghinaan. Bentuk penghinaan dari mananya? Bukankan penalti itu dilakukan bukan cuma mengandalkan faktor luck semata? Mental, tehnik, skill (& yang pasti latihan) turut berperan serta sehingga penalti ini bisa dieksekusi dengan sempurna bukan?

Ini bukan selebrasi basa basi yang dilakukan seuasai pemain mencetak gol. Jika penalti seperti ini dianggap menghina lawan, bagaimana dengan penalti cungkil ala Francsco Totti? Bukankah penalti itu punya tujuan yang serupa? Terus tehnik pemain overstep, mengumpan dengan tumit, mengumpan sambil menyilangkan kaki bisa disebut sebagai bentuk penghinaan terhadap lawan juga donk?

Begitu? Aneh..

Share
Labels: edit post
0 Responses

Posting Komentar